Ada Sosok “Sultan” dalam Kasus Pemerasan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer
JAKARTA,humanusantara.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI mengungkap adanya sosok yang dijuluki “Sultan”, dalam kasus pemerasan sertifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3), yang menjerat mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel.
Julukan itu diberikan Noel kepada anak buahnya yang disebut-sebut memiliki banyak uang.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, sosok “Sultan” tersebut adalah Irvian Bobby Mahendro (IBM), Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 periode 2022-2025.
Irvian juga termasuk satu dari 11 tersangka dalam kasus tersebut.
“IEG menyebut IBM sebagai sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3,” kata Setyo kepada wartawan, Sabtu (23/8/2025).
KPK menyebut Noel mendapat jatah uang pemerasan sebesar Rp3 miliar dari Irvian. Duit itu kemudian dipakai Noel untuk merenovasi rumahnya di Cimanggis.
Pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3 di Kemnaker disebut berlangsung sejak 2019. Biaya resmi seharusnya Rp275 ribu, namun dipatok hingga Rp6 juta. Dari selisih biaya itu, terkumpul dana sekitar Rp81 miliar yang mengalir ke sejumlah pihak.
Irvian yang dijuluki “Sultan” disebut sebagai penerima aliran dana terbesar, mencapai Rp69 miliar melalui perantara.
Uang itu dipakai untuk belanja, hiburan, uang muka rumah, setor tunai, hingga membeli sejumlah aset seperti mobil dan penyertaan modal di tiga perusahaan terafiliasi PJK3.
KPK sudah menetapkan 11 orang tersangka dalam kasus tersebut dan menahan mereka sejak, Jumat (22/8/2025). Diantaranya, Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 2022-2025, Gerry Aditya Herwanto Putra, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja 2022-sekarang, Subhan, Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 2020-2025, Anitasari Kusumawati, Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja 2020-sekarang, Immanuel Ebenezer Gerungan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Fahrurozi, Dirjen Binwasnaker dan K3 Maret 2025-sekarang, Hery Sutanto, Direktur Bina Kelembagaan 2021-Februari 2025, Sekarsari Kartika Putri, Subkoordinator, Supriadi, Koordinator
Temurila, pihak PT KEM Indonesia
Miki Mahfud, pihak PT KEM Indonesia (d.com/hns1/red)