Program Genting Fokus Bantu 142 Baduta Stunting di Palangka Raya
PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting di setempat.
Melalui program unggulan, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Pemko Palangka Raya fokus memberikan pendampingan dan dukungan gizi kepada 142 bayi di bawah dua tahun (Baduta) yang teridentifikasi mengalami stunting.
Program Genting resmi dicanangkan akhir Mei 2025 lalu. Dalam pelaksanaannya, 142 baduta stunting yang tersebar di sejumlah kelurahan di Palangka Raya akan mendapatkan perhatian khusus dari para orang tua asuh. Mereka berasal dari beragam latar belakang, seperti pejabat eselon, tokoh masyarakat, pelaku dunia usaha, akademisi, hingga lembaga layanan kesehatan.
“Setiap orang tua asuh akan bertanggung jawab untuk memastikan anak asuhnya mendapatkan makanan bergizi setiap hari, terutama yang mengandung protein hewani seperti telur dan daging,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya M Fitriyanto Leksono, Sabtu (7/6/2025).
Lebih lanjut, Fitriyanto menjelaskan, bantuan tidak hanya bersifat material, tetapi juga mencakup pengawasan terhadap pertumbuhan anak, kunjungan berkala, hingga pendampingan psikososial. Program ini dirancang agar para baduta tidak hanya pulih dari stunting, tetapi juga tumbuh optimal hingga melewati usia dua tahun.
Program Genting menjadi bagian dari rangkaian strategi percepatan penurunan stunting di Kota Palangka Raya yang selama ini telah dijalankan. Sebelumnya, Pemko telah mengimplementasikan berbagai inovasi seperti pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), kegiatan Gerakan Mengukur dan Menimbang Massal Balita (Gemas Balita), serta pemberian makanan tambahan (PMT) oleh Puskesmas.
“Genting ini adalah bentuk nyata kolaborasi lintas sektor. Kami ingin masyarakat tahu bahwa stunting bisa dicegah dan ditangani jika semua pihak terlibat,” tambah Fitriyanto. (hns2/red)