PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Jajaran DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), meminta masyarakat waspada terhadap peredaran uang palsu (Upal) menjelang lebaran mendatang.
Hal itu disampaikan, Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng Bryan Iskandar saat dibincangi awak media, Selasa (18/3/2025).
Dikatakan, menjelang perayaan Idulfitri mendatang, ia mengharapkan, agar masyarakat lebih waspada terhadap peredaran uang palsu.
Menurutnya, momen lebaran sering kali dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu, terutama dengan meningkatnya transaksi ekonomi pada saat itu.
Politisi muda Partai NasDem itu mengungkapkan, banyak masyarakat yang lebih sibuk dan mungkin kurang teliti dalam memeriksa uang yang diterima selama periode menjelang lebaran.
Hal itu, menurutnya, membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk menyebarkan uang palsu.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada, karena menjelang lebaran, uang palsu sering beredar. Pastikan untuk selalu memeriksa uang yang diterima dan jangan ragu untuk melapor jika ada yang mencurigakan,” kata Bryan.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau dan Sukamara itu juga mengingatkan agar masyarakat lebih cermat dalam bertransaksi di pasar atau toko, tempat yang rawan peredaran uang palsu.
“Transaksi yang meningkat menjelang lebaran adalah peluang bagi pelaku kejahatan untuk menyebarkan uang palsu. Masyarakat harus lebih teliti dan hati-hati dalam setiap transaksi,” imbaunya.
Bryan juga menekankan pentingnya menggunakan alat pendeteksi uang palsu yang dapat membantu memeriksa keaslian uang.
Dia mendorong masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan insting dalam memeriksa uang, tetapi juga menggunakan cara-cara yang lebih tepat dan aman.
“Pastikan uang yang diterima benar-benar sah. Jika ada keraguan, segera cek dengan alat yang ada atau laporkan ke pihak berwajib,” ujar Anggota DPRD Kalteng dua periode itu.
Meningkatnya transaksi selama periode lebaran, kata dia, membuat aktivitas ekonomi lebih padat, yang dapat meningkatkan peluang peredaran uang palsu.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada, meskipun situasi semakin sibuk menjelang hari raya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran aparat penegak hukum dalam mengawasi peredaran uang palsu.
Pemerintah dan pihak berwajib diminta untuk lebih giat melakukan pengawasan di lapangan guna menindak pelaku yang berusaha merugikan masyarakat.
“Peredaran uang palsu ini harus mendapatkan perhatian lebih dari pihak berwajib. Harus ada tindakan tegas untuk mencegah kerugian bagi masyarakat,” tegasnya.
Bryan juga berharap masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan lebih aman dan nyaman, tanpa adanya gangguan dari kejahatan peredaran uang palsu yang merugikan.
“Kewaspadaan kita semua sangat penting untuk menjaga keamanan ekonomi, terutama di saat-saat seperti ini,” pungkasnya. (hns1/red)