Kinerja BUMD Kalteng Disorot, Belum Mampu Sumbangkan PAD
PALANGKA RAYA,humanusantara – Kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kalimantan Tengah menjadi sorotan kalangan DPRD.
Pasalnya, sebagian besar BUMD belum menunjukkan hasil optimal dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama di tengah ancaman penurunan APBD 2026 akibat pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat.
Menurut Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalimantan Tengah Hero Harapanno Mandouw, hingga saat ini, dari beberapa BUMD, hanya Bank Kalteng yang mampu menunjukkan kinerja signifikan dalam memberikan kontribusi bagi kas daerah.
“Dalam kacamata Fraksi Partai Demokrat, yang berprestasi dalam hal PAD sejauh ini hanya Bank Kalteng,” kata Hero kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ditegaskan, pemerintah provinsi perlu segera melakukan evaluasi terhadap BUMD lain seperti PT Jamkrida Kalteng dan PT Banama Tingang Makmur, agar tidak sekadar menjadi beban fiskal tanpa hasil nyata.
“Kami memberi perhatian dan saran kepada pemerintah provinsi untuk bisa memacu dan menggali lagi potensi PAD dari BUMD yang ada. Sekaligus melakukan evaluasi agar kinerjanya bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan, agar pemerintah mulai membuka peluang baru sumber pendapatan daerah dari sektor-sektor potensial, salah satunya perkebunan kelapa sawit.
“Sebagai contoh, Kalteng ini daerah penghasil minyak sawit mentah (CPO). Kalau memungkinkan, pemerintah provinsi dan kabupaten yang punya potensi itu juga bisa memiliki kebun yang dikelola oleh BUMD,” sarannya.
Upaya pengelolaan sektor perkebunan oleh BUMD tetap harus berpedoman pada aturan hukum yang berlaku agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Seperti apa polanya nanti bisa kita cari jalan keluarnya, tapi tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan,” pungkasnya. (hns1/red)
