HumaNusantara.com
Fakta Terpercaya dari Nusantara

Seminar Internasional DAD Momentum Pererat Persatuan Dayak

0

PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah (Kalteng), menggelar seminar dalam rangka International Day of the World’s Indigenous Peoples 2025-Pumpung Hai Borneo (The Great Borneo’s Assembly), yang berlangsung di Palangka Raya, 21-23 Agustus 2025.

Seminar bertema “Memperkuat Jati Diri Masyarakat Suku Bangsa Dayak untuk Masa Depan yang Bermartabat dan Berkelanjutan” itu mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Anggota DPRD Kalteng Lohing Simon.

Menurut Ketua Umum Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) itu, kegiatan tersebut bukan hanya sekadar seminar biasa.

Lebih dari itu, seminar tersebut menjadi bagian dari napak tilas sejarah panjang masyarakat Dayak, khususnya peristiwa Tumbang Anoi yang menjadi tonggak persatuan.

“Melihat kawan-kawan melakukan seminar, tentunya bukan hanya seminar. Kegiatan ini adalah napak tilas, mengingat peristiwa besar Tumbang Anoi yang menyatukan orang Dayak,” kata Lohing Simon, saat ditemui usai menghadiri pembukaan seminar, Kamis (21/8/2025).

Ia mengungkapkan, salah satu rangkaian kegiatan yang direncanakan adalah napak tilas langsung ke Tumbang Anoi.

Namun, karena kondisi persiapan di lapangan yang belum memadai, kegiatan tersebut harus ditunda.

“Persiapan lapangan di Tumbang Anoi belum memadai, jadi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menyatakan belum siap tahun ini. Maka, kegiatan digeser ke tahun depan. Tapi semangatnya sudah mulai terasa sekarang, melalui seminar ini,” ujarnya.

Lohing menilai, mengangkat kembali sejarah Tumbang Anoi sangat relevan di masa kini. Peristiwa itu, menurutnya, menjadi simbol kuat yang bisa kembali menyatukan masyarakat Dayak dalam menghadapi berbagai persoalan.

“Menurut saya ini sangat tepat, bahwa keberadaan orang Dayak di Kalimantan ini perlu terus diingatkan dengan sejarah lama seperti Tumbang Anoi. Itu bisa mempersatukan semua orang Dayak untuk melepaskan persoalan, baik pertikaian dan sebagainya, menuju kedamaian,” terangnya.

Ketua Komisi IV DPRD Kalteng, yang membidangi infrastruktur dan prasarana itu juga menyebut, apa yang dilakukan DAD ini sejalan dengan visi-misi Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran, yang berkomitmen mengangkat harkat dan martabat orang Dayak.

“Gubernur punya visi-misi jelas, mengangkat martabat orang Dayak. Artinya, kita harus memperkuat orang Dayak dalam semua aspek. Visi-misi ini harus kita jaga, kita dorong, dan kita rawat,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) Dayak sebagai pondasi agar pengelolaan sumber daya alam (SDA) bisa lebih adil dan berkelanjutan.

“Saya merekomendasikan, melihat ada kekayaan sumber daya alam (SDA), tidak ada cara lain kecuali memperkuat SDM Dayak. Supaya pengelolaan SDA seimbang, tidak salah arah, dan berkelanjutan. Ini untuk kepentingan kita bersama, dan inilah bentuk kehidupan yang mengangkat harkat martabat orang Dayak di tempatnya sendiri,” demikian Lohing. (hns1/red)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.