Anjangsana, Riska Serukan Pentingnya Kepedulian Sosial
PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ke-68, Wakil Ketua I DPRD Kalteng Riska Agustin bersama Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran, melakukan kunjungan anjangsana ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan Panti Sosial Tresna Werda Shinta di Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Kegiatan itu menjadi wujud nyata kepedulian terhadap para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Bumi Tambun Bungai.
Riska menegaskan, bahwa pembangunan sosial memerlukan sinergi semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Ia mengajak seluruh elemen untuk memperkuat kolaborasi dalam rangka menciptakan perubahan berarti bagi kelompok rentan.
“Agar dapat bangkit lebih kuat dan lebih cepat, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk memberikan perhatian dan dukungan ini,” kata Riska.
Menurutnya, kunjungan tersebut bukan hanya bagian dari peringatan hari jadi, tetapi juga sarana untuk mempererat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial.
“Kunjungan anjangsana ini selain untuk silaturahmi, juga menjadi salah satu sarana untuk memupuk rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang memerlukan, khususnya para penyandang masalah kesejahteraan sosial,” kata Srikandi Partai Golkar itu.
Rombongan DPRD dan jajaran Pemerintah Provinsi disambut hangat oleh pengurus lembaga serta para penghuni panti.
Dalam kesempatan itu, Riska dan rombongan juga menyerahkan bantuan sosial sebagai bentuk dukungan moril dan materil bagi para penghuni panti.
Ia menekankan, bahwa perhatian terhadap kelompok rentan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga masyarakat luas.
“Masalah sosial merupakan masalah yang menjadi perhatian dari semua pihak. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk meringankan beban mereka,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat, Riska menyatakan komitmennya untuk terus mendorong kebijakan dan anggaran yang berpihak pada kelompok masyarakat termarjinalkan.
Ia juga berharap kegiatan sosial seperti ini dapat menjadi agenda rutin, tidak hanya saat peringatan hari besar.
“Ini bukan hanya seremonial. Kami ingin kegiatan ini menjadi pemantik semangat semua pihak untuk terus peduli. Hanya dengan kebersamaan dan empati, kita bisa mewujudkan Kalteng yang lebih inklusif dan berkeadilan,” pungkasnya. (hns1/red)