Pemerintah Harus Inovatif Tekan Angka Pengganguran
PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Pemerintah harus inovatif menekan angka pengangguran, ditengah menghadapi tantangan ekonomi dampak digitalisasi yang terus berkembang di tahun 2025.
Hal itu disampaikan, Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Sayid Abdul Rasyid, saat dibincangi wartawan, Jumat (2/5/2025).
Ia mendorong pemerintah daerah untuk lebih inovatif dalam menanggulangi dan menekan angka pengangguran yang masih tinggi di berbagai wilayah.
“Meski pertumbuhan ekonomi nasional mulai menunjukkan tren positif, realitas di lapangan menunjukkan bahwa belum semua masyarakat merasakan dampak pemulihan secara merata. Hal ini terutama dirasakan oleh kelompok usia produktif yang belum memiliki akses kerja yang memadai,” kata Sayid.
Dikatakan, pemerintah daerah harus mulai berpikir out of the box. Jangan hanya bergantung pada proyek-proyek infrastruktur besar, tapi juga harus mendorong tumbuhnya sektor-sektor baru yang padat karya seperti industri kreatif, pertanian modern dan digital ekonomi.
Ia juga menyoroti perlunya pelatihan vokasional berbasis kebutuhan pasar kerja saat ini. Dengan perkembangan teknologi dan transisi menuju ekonomi hijau, Habib menilai penting bagi daerah untuk menyesuaikan program pelatihan tenaga kerja.
“Sudah saatnya pelatihan kerja kita tidak hanya teori. Harus ada link and match dengan dunia industri. Kalau tidak, lulusan pelatihan tetap saja menganggur,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya tren transisi menuju ekonomi hijau dan perkembangan teknologi yang masif, pemerintah daerah harus responsif dalam merancang program pengembangan sumber daya manusia yang adaptif dan berkelanjutan.
“Jika tidak disiapkan dari sekarang, kita akan tertinggal dan pengangguran akan terus meningkat,” pungkasnya. (hns1/red)