Komisi III Dorong Perluasan Sekolah Rakyat
PALANGKA RAYA,humanusantara.com –Pemerintah pusat, melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI, tengah mencanangkan pembangunan sekolah rakyat.
Sekolah rakyat tersebut langsung bernaung di bawah Kemensos, dimana peruntukannya untuk anak-anak dari kalangan kurang mampu.
Di Kalimantan Tengah (Kalteng), sejumlah kabupaten/kota telah ditetapkan menjadi daerah percontohan.
Hadirnya sekolah rakyat di Bumi Tambun Bungai itu, mendapat sambutan positif dari kalangan wakil rakyat di DPRD Kalteng.
Ketua Komisi III DPRD Kalteng H Sugiyarto, mendukung penuh dan mendorong agar program sekolah rakyat tersebut bisa segera dijalankan di Kalteng.
“Ini langkah yang sangat positif dari pemerintah pusat. Kita di daerah harus segera menyesuaikan dan ambil bagian secara aktif, untuk mensukseskan program ini,” kata Sugiyarto kepada wartawan di gedung dewan, Kamis (17/4/2025).
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Ribka Haluk mengatakan, untuk di Kalteng akan mendapatkan alokasi tiga sekolah rakyat untuk tahap awal.
Dengan kebijakan itu, Sugiyarto meminta kepada pemerintah daerah selektif dalam menentukan lokasi pembangunan berdasarkan urgensi dan kebutuhan masyarakat.
“Harus dipilih betul-betul mana daerah yang paling membutuhkan. Jangan asal tunjuk, kalau tidak tepat sasaran, dampaknya tidak akan maksimal,” ujarnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu juga mengatakan, pentingnya sinergitas antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam mensukseskan program tersebut.
Oleg sebab itu, ia menyarankan agar koordinasi lintas sektor dilakukan untuk mensukseskan program itu.
“Koordinasi adalah kunci, jangan sampai program bagus ini tidak berjalan karena komunikasi antarinstansi tidak jalan,” harapnya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau dan Sukamara itu juga mengatakan, pembangunan sekolah rakyat harus terus diperluas ke seluruh kabupaten dan kota di Kalteng.
“Program ini harus berkelanjutan, jangan hanya berhenti di tiga titik. Kita mengharapkan agar sekolah rakyat ini bisa didirikan semua di seluruh kabupaten/kota,” pungkas mantan Wakil Bupati Lamandau dua periode itu. (hns1/red)