Panggung Pileg “Terakhir” Yang Berbuah Kursi Pertama Bagi Tantan Suhaimi
Tantan mematahkan keraguan yang dilontarkan kepada dirinya. Baginya yang menjadi penentu kemenangan dalam Pileg bergantung pada keseriusan menjalani setiap proses politik di lapangan.
“Saya niatkan jauh hari sebelumnya, saya maju kembali dalam Pileg setelah menginjak usia minimal 40 tahun. Alhamdulillah bisa mendapatkan kepercayaan untuk mewakili aspirasi konstituen di DPRD Katingan,” ungkap Tantan.
Sudah biasa bagi politikus dalam berebut hati hati nurani pemilih tentu banyak menghadapi dinamika politik. Kondisional demikian juga disikapi Tantan dengan bijak untuk melakukan antisipasi.
Tantan pun mengaku bahwa dalam pemilihan legislatif memang keputusan berada di tangan masyarakat sebagai pemilih. Namun, yang utama adalah ditentukan oleh kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
“Ada satu kejadian dimana seorang rekan mengaku tanpa sadar memilih dirinya dalam Pileg, padahal ingin memilih Caleg lain adalah keluarganya. Ini membuktikan bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi, gerakkan hati adalah kuasa Tuhan Yang Maha Esa,” ujar dia.
Meskipun dari pandangan dunia politik, Pileg 2024 disebut ‘brutal’, ia mengucap syukur Alhamdulillah dapat melalui medan politik demikian dengan dukungan keluarga, sahabat dan tim pemenangan yang solid.
“Teman-teman incumben menyebut demikian, tapi karena sudah dua periode tidak mengikuti Pileg, saya tidak dapat mengukur penilaian demikian,” imbuh dia.
“Sisi spiritual berada di atas segalanya, karena yang secara langsung mengatur berbagai aspek kehidupan adalah Allah Subhanahu Wa Ta’Ala. Kita hanya diembankan untuk berjuang dengan niat yang baik,” imbuh dia.
Namun pada hasil akhirnya, pada Pileg itulah membuahkan kursi pertama bagi dirinya.
“Untuk sekarang bagaimana fokus menjalankan tugas pokok dan fungsi DPRD Katingan, lebih banyak menyimak setiap proses-proses yang ada di lembaga legislatif,” tutup Tantan Suhaimi.(hns2/red)