Keberadaan TN Sebangau Harus Berdampak Positif bagi Kesejahteraan Masyarakat
PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Wakil Bupati Firdaus menegaskan, 85 persen wilayah Katingan merupakan kawasan hutan, serta memiliki 23 desa yang masuk dalam konsesi Taman Nasional Sebangau, sehingga banyak masyarakat yang masih menggantungkan hidup dari hasil alam.
“Banyak masyarakat Katingan yang masih menggantungkan hidupnya dari hasil alam baik di kawasan hutan maupun perairan, sehingga hal yang berkenaan dengan isu lingkungan akan kami jadikan prioritas,” ucap Firdaus, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Workshop dan Focus Grup Discussion (FGD), Forum Mitra Taman Nasional Sebangau di Ballroom Hotel Bahalap, Jalan RTA Milono, Palangka Raya, Rabu (11/6/2025).
Ia berharap Forum Mitra Taman Nasional Sebangau bisa bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang masuk dalam kawasan konservasi tanpa harus merusak ekosistem khususnya dibidang perikanan.
“Terdapat puluhan desa di Kabupaten Katingan yang bermukim di kawasan bataran sungai dan masuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Sebangai, dimana secara otomatis masyarakat juga menggantungkan hidup sebagai nelayan. Sehingga perlu adanya terobosan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak ekosistem,” ujarnya.
Kendati demikian, ia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Workshop dan FGD Mitra Taman Nasional Sebangau, dimana melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu memgoptimalisasi pengelolaan kawasan hutan dan perairan yang berada di area Taman Nasional khususnya di Kabupaten Katingan, serta memberikan dampak positif terhadap pengikatan kesejahteraan masyarakat sekitar. (hns1/red)
