HumaNusantara.com
Fakta Terpercaya dari Nusantara

“Masyarakat Dayak Perang dengan Narkoba”, Bandar Bakal Digempur

0

PALANGKA RAYA,humanusantara – Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Tengah sudah sangat meresahkan dan berpeluang besar merusak mental generasi muda Dayak, penerus pembangunan di Bumi Tambun Bungai.

Peredaran narkoba, khususnya jenis sabu-sabu itu kian merajalela, bahkan hampir menjangkau di seluruh wilayah hingga pelosok Kalimantan Tengah.

Fenomena membuat sejumlah tokoh Dayak gerah dan angkat suara. Mereka sepakat membentuk organisasi Gerakan Dayak Anti Narkoba (GDAN) sebagai bentuk perang terbuka terhadap para bandar, pengedar dan kurir narkoba di Bumi Tambun Bungai.

Ilustrasi

Tokoh Dayak Sadagori Henoch Binti atau yang akrab disapa Ririn Binti, didapuk sebagai ketua organisasi tersebut.

Jurnalis senior Kalimantan Tengah itupun menegaskan, GDAN dibentuk sebagai wadah gerakan bersama untuk menyelamatkan generasi Dayak dari bahaya narkoba.

“Gerakan Dayak Anti Narkoba ini akan menggerakkan sebanyak mungkin masyarakat Dayak untuk memerangi narkoba. Setiap orang Dayak wajib jadi garda terdepan melindungi diri, keluarga, dan komunitas dari barang haram itu,” kata Ririen.

Deklarasi GDAN dijadwalkan berlangsung Sabtu, 18 Oktober 2025, di Betang Hapakat Palangka Raya. Sejumlah tokoh Dayak lintas profesi dan agama turut terlibat, di antaranya Dr Ari Yunus Hendrawan, Dandan Ardi, HM Wahyudi F Dirun (Ketua PWNU Kalteng), Pendeta Bobo Wanto, serta Rimbun, Ketua DPRD Kotawaringin Timur.

Sekretaris GDAN Dr Ari Yunus Hendrawan menegaskan, gerakan tersebut lahir dari kepedulian bersama terhadap masa depan generasi Dayak.

“Tujuan utama kami adalah melahirkan generasi Dayak yang bebas narkoba, generasi unggul, cerdas dan berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Ari.

GDAN akan bersinergi dengan lembaga adat seperti Dewan Adat Dayak (DAD), Kedamangan dan Batamad, untuk mengambil peran aktif memberantas narkoba hingga ke akar.

“Narkoba adalah ancaman nyata yang bisa memusnahkan peradaban dan nilai-nilai luhur Dayak. Karena itu, kami tidak bisa diam,” tegasnya.

Ririen yang juga Ketua Dewan Kehormatan (DK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah itu juga mengapresiasi kepada seluruh tokoh Dayak yang telah mendukung terbentuknya GDAN, termasuk Gubernur H Agustiar Sabran dan Prof Andrie Elia Embang, Ketua Harian DAD Kalteng.

“Dengan pertolongan Tuhan dan kekompakan masyarakat Dayak dari kota sampai desa, kami yakin peredaran narkoba bisa ditekan seminimal mungkin. Generasi Dayak harus jadi generasi unggul dan cerdas, mampu manggatang utus untuk kemajuan daerah Bumi Tambun Bungai”,” demikian Ririn. (ist/hns1/red)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.