Wamendagri Minta Penyelenggara Pemilu Barut Jaga Netralitas
MUARA TEWEH,humanusantara.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk meminta penyelenggara pemilu bersikap netral menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng), yang dijadwalkan berlangsung 6 Agustus 2025 mendatang.
Permintaan tersebut disampaikan saat Ribka memimpin Rapat Koordinasi Kesiapan PSU di rumah jabatan Bupati Barut, Jumat (18/7/2025).
Ia meminta semua pihak, khususnya penyelenggara pemilu, untuk bekerja sama secara solid demi menjamin PSU berjalan lancar dan tuntas.
“Kita sama-sama melakukan teamwork, kerja sama yang baik, supaya sesuai harapan kita semua PSU kedua ini harus menjadi yang terakhir,” ujar Ribka.
Dalam arahannya, Ribka menekankan, netralitas adalah prinsip mutlak yang harus dijunjung tinggi oleh penyelenggara, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ia menegaskan, pelanggaran terhadap aturan pemilu tidak bisa ditoleransi dan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Siapa pun kita tidak kebal hukum, siapa saja yang melakukan pelanggaran silakan dikenakan sanksi dengan peraturan-peraturan yang ada,” tegasnya.
Ribka juga menyoroti peran penting Bawaslu dalam merespons cepat laporan masyarakat dan temuan pelanggaran di lapangan. Ia meminta agar persoalan diselesaikan secepatnya di tingkat daerah dan tidak berlarut-larut.
“Ada laporan dari masyarakat segera ditindaklanjuti. Kalau bisa diselesaikan di daerah, selesaikan di lapangan, jangan sampai kita menumpuk masalah,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, ia turut mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barut, termasuk penyelesaian anggaran untuk PSU yang dinilainya cepat dan tepat. Ia juga meyakini sinergi antara KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri sudah terjalin baik untuk memastikan PSU berjalan aman dan damai.
Ribka mengajak semua pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat dan para kandidat, untuk aktif melakukan evaluasi dan pengawasan guna mencegah pelanggaran terulang kembali.
“Tolong kita monitoring terus. Evaluasi hal-hal yang tidak kita inginkan agar tidak terulang kembali. Jaga ketertiban dan keamanan. Mitigasi juga sudah disiapkan,” pungkasnya. (hns2/red)