KASONGAN,humanusantara.com – Di tengah jalan desa yang sunyi setelah salat asar, (13/7/2025), anak-anak Desa Tumbang Runen, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng) berkumpul dengan semangat yang tak terbendung.
Mereka berlatih tarian Dayak dengan penuh keceriaan, tanpa instruktur yang membimbing. Tarian itu akan menjadi bagian dari acara perpisahan kepala sekolah dasar (SD) di desa itu, yang akan segera memasuki purna tugas.
Disaksikan oleh para orang tua yang duduk di pinggir jalan, memberikan arahan dan semangat, anak-anak itu berlatih dengan penuh dedikasi.
Meskipun tidak memiliki basic ilmu tari, anak-anak menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menghayati kebudayaan daerah.
Dengan gerakan yang lincah dan penuh semangat, anak-anak menunjukkan kesungguhan mereka dalam melestarikan kebudayaan daerah.
Mereka berlatih dengan penuh dedikasi, tanpa lelah dan dengan hati yang gembira.
Tarian Mandau salah satu yang mereka persiapkan bukan hanya sekadar gerakan tubuh, tetapi juga merupakan wujud penghormatan kepada leluhur dan kebudayaan daerah.
Dalam setiap gerakan tarian, anak-anak ini menunjukkan jiwa muda yang penuh semangat dan kreativitas.
Mereka menghayati setiap gerakan, mulai dari gerakan mengangkat mandau, gerakan menyerang, hingga gerakan menari dengan penuh kegembiraan.
Tarian Mandau merupakan simbol keberanian dan kekuatan suku Dayak, dan anak-anak ini bertekad untuk melestarikannya.
Para orang tua memberikan arahan dan semangat, membantu anak-anak memperbaiki gerakan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Meskipun tanpa kehadiran instruktur, anak-anak ini menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menghayati kebudayaan daerah.
Ketua Umum Komunitas Pecinta Budaya dan Alam (KITADAYA) Katingan Khairul Saleh menyebut, perjuangan anak-anak desa Tumbang Runen dalam melestarikan kebudayaan daerah patut diapresiasi.
“Dengan kesungguhan dan dedikasi, mereka menunjukkan bahwa kebudayaan daerah dapat tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,” ujar Khairul Saleh, Minggu (13/7/2025).
Sementara itu, Bupati Katingan Saiful memberikan applaus atas inisiatif anak-anak Desa Tumbang Runen. Meskipun di umur yang masih belia anak-anak sudah mencerminkan kesungguhan hati dan pengabdian untuk melestarikan budaya daerah melalui seni tari.
“Anak-anak ini menunjukkan, mereka adalah generasi penerus yang akan membawa kebudayaan daerah ke masa depan, dan dengan kesungguhan mereka, kebudayaan daerah akan tetap hidup dan berkembang,” ucap Saiful. (hns1/red)