Pemkab Kapuas Tingkatkan Kelayakan Sanitasi, Usis: Air Minum Layak Demi Tekan Stunting
KUALA KAPUAS,humanusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), menggelar Focus Group Discussion (FGD) guna mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut melalui peningkatan sanitasi layak dan akses air minum yang layak.
FGD yang berlangsung, Selasa (20/5/2025), di ruang rapat rumah jabatan Bupati Kapuas itu dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas Usis I Sangkai, didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Septedy, serta dihadiri oleh sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan para Camat.
FGD kali ini menghasilkan sejumlah komitmen penting dalam upaya percepatan penurunan stunting, diantaranya adalah memastikan alokasi anggaran untuk sanitasi layak dan air minum layak di setiap desa melalui anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Pj Sekda Kapuas Usis I Sangka dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Kapuas.
“Sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan stakeholder terkait sangat penting untuk meningkatkan akses sanitasi layak dan air minum yang aman bagi masyarakat,” ujar Usis.
Terkait anggaran itu, dikatakan Usis akan dialokasikan secara konsisten setiap tahunnya, dengan target mencapai 90 persen akses sanitasi layak dan 100 persen akses air minum layak di Kabupaten Kapuas.
Selebihnya, Usis berharap setiap camat dapat memastikan pendataan sanitasi air dan air minum layak di masing-masing desa/kelurahan secara riil serta melaporkan progres pencapaiannya setiap tahun.
“Dalam hal ini, kriteria air layak minum harus mengikuti standar teknis yang telah ditetapkan dan dipantau oleh OPD terkait, sementara sanitasi layak dapat dilaksanakan langsung oleh pihak desa,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang dirilis Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Kabupaten Kapuas mengalami penurunan signifikan menjadi 16,2 persen.
Penurunan itu menunjukkan tren positif sejak 2021, yang tercatat sebesar 25 persen, kemudian turun menjadi 20,1 persen pada 2022, dan kembali menurun menjadi 16,2 persen pada 2023. (hns1/red)