Palangka Raya Berisiko Tinggi Karhutla
PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki risiko tinggi terjadi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla), terutama di kawasan lahan gambut yang tersebar di sejumlah kelurahan.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini, saat menyampaikan sambutan ketika membuka Jambore Relawan Kaltana (Kelurahan Tangguh Bencana) Tahun 2025. Kegiatan itu diselenggarakan di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Sabtu (10/5/2025).
Ia menjelaskan, berdasarkan data BPBD Kota Palangka Raya sepanjang tahun 2024 terjadi lebih dari 700 kejadian karhutla skala kecil hingga sedang.
“Sebagian besar terjadi di lahan gambut,” ujar Zaini.
Menurutnya, kondisi tersebut menuntut kesiapsiagaan semua pihak, termasuk masyarakat dan relawan, dalam menghadapi ancaman karhutla dan bencana lainnya.
Melalui kegiatan itu, Zaini berharap menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kapasitas dan koordinasi penanganan darurat.
“Kita perlu membentuk masyarakat yang tangguh dan siap siaga. Jambore ini tidak hanya ajang silaturahmi, tapi juga pelatihan dan simulasi menghadapi bencana,” katanya.
Tidak hanya itu, tambah Zaini, Pemko Palangka Raya bersama berbagai elemen masyarakat, terus berupaya memperkuat sistem penanggulangan bencana agar kejadian karhutla dapat dicegah sedini mungkin dan ditangani secara cepat dan tepat. (hns2/red)