Halikinnor Bakal Rombak Manajeman RSUD dr Murjani
PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Berbagai keluhan yang disampaikan masyarakat, terhadap kinerja manajemen rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Murjani, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), langsung mendapat perhatian dari Bupati Kotim Halikinnor.
Bupati Kotim dua periode itu menegaskan, dengan adanya keluhan masyarakat itu, ia akan segera merombak susunan manajemen RSUD tersebut.
Diantaranya, posisi Wakil Direktur pelayanan rumah sakit.
“Kita akan segera melaksanakan rapat khusus mengevaluasi posisi jabatan Wakil Direktur RSUD,” kata Halikinnor kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).
Dikatakan, Wakil Direktur Pelayanan bakal diganti atau dirolling, hal itu dilakukan setelah dilaksanakan evaluasi terlebih dahulu.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya telah melaksanakan evaluasi secara rutin, hal itu mengingat kemampuan rumah sakit dengan daya tampung pasien tidak sesuai, sehingga kemungkinan masih ada pelayanan yang yang dinilai masih kurang maksimal dirasakan masyarakat.
Dikatakan, pihaknya dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim, membuka tangan jika ada pihak swasta yang ingin membuka rumah sakit untuk melayani Kesehatan masyarakat di kabupaten itu.
“Kita sangat terbuka jika ada investor yang ingin membangun rumah sakit swasta di Kotim,” harapnya.
Ia menyampaikan, saat ini Kotim hanya memiliki satu rumah sakit, dimana semua pusat pelayanan Kesehatan dari seluruh daerah di kabupaten itu hanya bertumpu di RSUD dr Murjani.
“Dengan kondisi demikian tentunya RSUD dr Murjani memiliki keterbatasan dalam memberikan pelayanan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, saat ini dokter spesialis maupun dokter umum yang mengabdi di RSUD tersebut, bisa melayani ratusan pasien setiap harinya.
“Padahal maksimalnya, mereka hanya bisa melayanai maksimal 40 pasien saja setiap harinya, artinya disini kita masih kekurangan tenaga,” tukasnya.
Hal itu kata dia, tentunya akan menjadi pekerjaan rumah mereka, agar bagaimana kedepan tenaga kesehatan baik itu dokter dan tenaga lainnya bisa terus ditambah, terlebih dalam hal pengembangan rumah sakit.
“Selain meningkatkan rumah sakit yang ada dan tenaga sumber daya manusia (SDM) nya, tentunya ini menjadi peluang untuk rumah sakit swasta yang ingin berinvestasi di wilayah Kotim. Saat ini kita hanya punya Rumah Sakit Pratama Parenggean dan RSUD Samuda untuk rawat inap, tapi keduanya juga masih perlu peningkatan SDM,” ungkapnya.
Halikinnor juga mengatakan, sudah ada beberapa manajemen rumah sakit swasta yang membangun komunikasi, salah satunya rumah sakit Islam di Banjarmasin, Sultan Agung sudah pernah datang ke Kota Sampit, namun saat ini terkendala lahan.
“Sudah ada komunikasi dengan kita, saat ini mereka juga melihat terlebih dahulu pangsa pasarnya, karena memang di Kotim sendiri kebanyakan semua pasien ditanggung pemerintah daerah melalui BPJS Kesehatan. Sementara untuk rumah sakit swasta, mereka harus bayar secara mandiri, itukan menjadi pertimbangan investor,” pungkasnya. (hns1/red)