Yayasan Sosial Kalteng Telah Membantu Puluhan Ribu Warga Nusantara
KASONGAN, humanusantara.com – Selama tujuh tahun berdiri, Yayasan Sosial Kalteng (Yasdis Kalteng) yang didirikan oleh Melisa Purnama, warga Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, telah memberikan bantuan kepada puluhan ribu warga di seluruh Nusantara.
Melalui program Gerakan Peduli Sesama, yayasan ini telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam seperti banjir, tsunami, erupsi gunung, dan gempa bumi. Korban kebakaran juga tidak luput dari perhatian mereka.
Bantuan kemanusiaan ini juga diperuntukkan bagi kaum dhuafa, warga terlantar, serta anak yatim piatu di panti asuhan. Jenis bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok, uang tunai, dan barang-barang lain yang diperlukan.
“Bantuan prioritas lainnya dari program utama Gerakan Peduli Sesama adalah untuk penderita penyakit kategori berat dari kalangan masyarakat yang tidak mampu,” ungkap Melisa melalui telepon seluler pada Jumat (11/10/2024).
Ironis namun optimis, kegiatan aksi Yasdis Kalteng tetap berjalan konsisten meski menghadapi berbagai keterbatasan. Operasional yayasan sepenuhnya bergantung pada swadaya masyarakat dan prinsip gotong royong. Meskipun memiliki banyak kekurangan, Yasdis tetap berkomitmen untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Perjuangan kami yang berbasis swadaya tentu tidak mudah, namun semua ini dilakukan demi mengharapkan ridho dan berkah dari Tuhan, serta sebagai bentuk tanggung jawab sebagai sesama manusia,” ujar Melisa.
Bagi Melisa dan rekan-rekannya yang berjuang dalam kegiatan kemanusiaan, membantu warga yang mengalami kesulitan ekonomi dan kesehatan adalah panggilan hati yang tidak dapat diabaikan.
“Dana yang kami peroleh berasal dari sumbangan para donatur serta hasil penggalangan dana di lapangan. Alhamdulillah, sejauh ini kami selalu didukung oleh saudara-saudari yang memiliki niat baik untuk membantu sesama,” tambahnya.
Melisa juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan kegiatan adalah sulitnya mencari armada untuk menyalurkan bantuan, yang menjadi kebutuhan mendesak bagi yayasan. Hal ini memaksa mereka untuk bekerja ekstra keras dalam mencari kendaraan sewaan.
“Jika bisa berharap, kami sangat menginginkan bantuan kendaraan operasional, baik dari pihak swasta, Pemerintah Kabupaten Katingan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, maupun Pemerintah Pusat,” harapnya. (hns2/red)