Waspada! Marak Kebakaran Permukiman di Kota Palangka Raya
PALANGKA RAYA, humanusantara.com – Hingga September 2024, Kota Palangka Raya mencatat 65 kasus kebakaran di area permukiman, dengan mayoritas insiden dipicu oleh kelalaian dalam penggunaan perangkat listrik dan kompor. Fenomena ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama di wilayah hunian padat.
Salah satu kebakaran terbaru menimpa Gereja Maranatha, bangunan bersejarah yang terletak di pusat kota. Kebakaran ini menghanguskan sebagian besar gereja dan menyebabkan kerugian besar. Termasuk sejumlah ruangan sekolah menengah pertama (SMP) yang berada di dekat gereja terkena imbas amukan api.
Selain itu, beberapa rumah milik warga juga dilaporkan terbakar dalam insiden terpisah yang diduga terjadi akibat kelalaian serupa.
Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, baru-baru ini menyampaikan pentingnya kewaspadaan, khususnya di lingkungan hunian padat serta fasilitas publik.
“Penggunaan perangkat listrik, lilin, dan kompor harus lebih diperhatikan, terutama saat bangunan ditinggalkan. Upaya pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran,” tegas Hera dalam pernyataannya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan potensi bahaya kebakaran di sekitar tempat tinggal mereka. Pemerintah kota berjanji akan meningkatkan pengawasan dan memberikan sosialisasi terkait keselamatan dalam penggunaan perangkat yang berisiko menimbulkan kebakaran. (hns3/red)
