BUNTOK,humanusantara – Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Barito Selatan (Barsel) yang digelar, Kamis (25/9/2025), secara resmi menetapkan Wakil Bupati Barito Selatan Khristianto Yudha, sebagai Ketua Umum KONI periode 2025-2029.
Pemilihan yang berlangsung di Kota Buntok itu berjalan sukses dan lancar, dengan Khristianto terpilih secara aklamasi oleh 31 cabang olahraga (Cabor) dan badan fungsional.
Bupati Barito Selatan H Eddy Raya Samsuri, dalam sambutannya menekankan pentingnya Musorkab tersebut sebagai momen kebangkitan olahraga, setelah mundurnya Ketua KONI sebelumnya.
Ia berharap kepemimpinan Khristianto Yudha bisa membawa olahraga Barito Selatan ke level yang lebih tinggi, menghasilkan atlet-atlet lokal yang mampu bersaing di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
“Jangan ulangi kesalahan yang sama seperti dua periode sebelumnya,” pesan Eddy.
Ia juga secara tegas meminta agar pengelolaan anggaran KONI dilakukan secara profesional dan transparan.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kalteng H Rahmat Hidayat, melalui Wakil Ketua H Heriansyah menyampaikan pesan agar semua cabor di Barsel rukun dan bersatu untuk memajukan olahraga.
Heriansyah menyebutkan tantangan terdekat yang menanti adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII tahun 2026 di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.
“Di bawah Ketum KONI Barito Selatan yang baru, olahraga di Barito Selatan akan lebih berprestasi. Tantangan pertama adalah meningkatkan peringkat di Porprov,” kata Heriansyah.
Ia juga berterima kasih atas dukungan Kapolres Barito Selatan AKBP Jecson R Hutapea, yang hadir dan selalu mendukung kemajuan olahraga di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus tersebut.
Menanggapi amanat yang diberikan, Ketua KONI terpilih Khristianto Yudha berjanji untuk fokus pada dua hal utama.
Pertama tertib administrasi anggaran dan pembinaan atlet muda. Ia juga berkomitmen untuk berkonsultasi dengan BPK RI dan Inspektorat agar tidak ada lagi masalah terkait penggunaan anggaran di masa depan.
“Catatan penting dalam kepengurusan ini adalah persoalan lalu tidak ada lagi masalah dikemudian hari menyangkut administrasi anggaran,” tegas Khristianto.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya mencari bibit-bibit atlet muda.
“Pengurus baru harus mencari generasi atlet muda karena selalu menggunakan atlet berumur susah konsentrasi meraih prestasi,” tutupnya. (hns1/red)