PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) Andina Thresia Narang, Rabu (13/8/2025), berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng, di Jalan RTA Milono, Palangka Raya.
Dalam kunjungan yang berlangsung pukul 15.30 WIB itu, ia mendapat sambutan hangat langsung dari Ketua PWI Kalteng M Zainal didampingi Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Kalteng Sadagori Henoch Binti serta puluhan pengurus PWI Kalteng.
Dalam kunjungan itu, ia ingin mendengarkan langsung aspirasi masyarakat, khususnya insan pers di Bumi Tambun Bungai.
Dalam pertemuan di balai PWI itu, Ketua PWI Kalteng M Zainal berterima kasih atas kunjungan legislator muda dari Kalteng tersebut.
Zainal menilai kunjungan itu sangat luar biasa dan diharapkan semakin akan meningkatkan kolaborasi antara Anggota DPR RI, khususnya Andina Thresia Narang dengan insan pers dan menjadi motivasi bagi wartawan, khususnya anggota PWI.
“Tentunya kunjungan ini sangat luar biasa, semoga dapat meningkatkan kolaborasi serta memberikan motivasi bagi kami yang berada di naungan PWI Kalteng,” kata Zainal.
Dikatakan, PWI mempunyai program untuk meningkatkan kualitas wartawan salah satunya pelatihan jurnalistik. Tujuannya agar dalam menghasilkan karya jurnalistik bisa memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Supaya masyarakat yang membaca bisa tergugah serta berita yang sudah dibuat dapat dipertanggungjawabkan, maka dari itu PWI Kalteng terus melaksanakan program pelatihan jurnalistik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, wartawan Kalteng, yang bernaung PWI, terus melakukan aktivitas jurnalistik dengan mengedepankan sebagai mengontrol pemerintahan dan masyarakat.
“Kita juga bisa membantu pemerintahan dalam memberikan kontrol sosial yang sifatnya membangun melalui pemberitaan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, kaka kandung dari Bupati Katingan Saiful itu juga berharap, dengan adanya kunjungan dari Andina Thresia Narang tersebut, akan menjadi vitamin sekaligus penyemangat bagi insan pers, khususnya di bawah naungan PWI Kalteng, dapat dukungan dari Komisi I, khususnya Andina Thersia Narang dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Bumi Tambun Bungai.
“Yang terpenting bisa memberikan dukungan kepada kami dalam meningkatkan kualitas wartawan. Karena saya menilai, Andina paling aktif menyuarakan suara-suara masyarakat Kalteng,” tuturnya.
Saat yang sama, Ketua DK PWI Kalteng Sadagori Henoch Binti menjelaskan, peran DK PWI Kalteng, menjaga marwah agar wartawan yang bekerja sesuai kode etik dan aturan dewan pers, pihaknya juga melakukan sosialisasi bagimana bikin berita yang mencerdaskan.
“Kita terus melakukan sosialisai, bahkan wartawan yang tergabung di dalam PWI Kalteng merupakan wartawan yang profesional, karena untuk masuk PWI harus lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” tegas pria yang akrab dipanggil Ririn Binti itu.
Ia pun berharap kepada Andina, agar bisa menyampaikan ke Dewan Pers terkait standar atau persyaratan untuk media agar terverifikasi bisa dibedakan antara media nasional dengan media di daerah.
“Kita tetap menghormati Dewan Pers, akan tetapi saya berharap kepada Ibu Andina bisa menyuarakan Dewan Pers agar membedakan media di daerah dengan media nasional,” harapnya.
Pasalnya, kata Ririn, media di daerah, khususnya Kalteng kebanyakan baru mulai untuk berkembang, akan tetapi persyaratan dari Dewan Pers agar perusahaan media harus memenuhi persyaratan untuk Pimpinan Redaksi (Pimred) nya harus bersertifikasi Utama, Redakturnya Bersertifikasi Madya dan Wartawannya Bersertifikasi Muda, Ririen sangat setuju persyaratan tersebut dan itu sifatnya mutlak.
“Kalau masalah sertifikasi dari pimpinan redaksi hingga wartawannya kami sepakat, akan tetapi ada hal-hal persyaratan yang harus bisa dibedakan antara media di daerah dengan nasional,” urainya.
Hal senada juga disampaikan Pengurus PWI Kalteng H Noor Ivansyah. Pria yang akran dengan panggilan Ivan itu mengatakan, jika tersebut disamakan dengan di nasional banyak media di daerah akan kesulitan untuk memenuhinya.
“Saya sepakat dengan pernyataan Pak Ririen Binti ada hal-hal tertentu yang harus dibedakan antara media nasional dengan daerah,” kata Ivan.
Mendengar aspirasi dari para pengurus PWI Kalteng, Andina Thresia Narang pun sepakat atas hal tersebut, ia pun akan membawa aspirasi dari jurnalis Kalteng tersebut, ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Dewan Pers, 2 September 2025 mendatang.
“Apa yang menjadi aspirasi dan harapan rekan-rekan pers di Kalteng, akan saya suarakan dalam RDP Saya akan suara teman-teman PWI Kalteng pada saat RDP dengan Komdigi dan Dewan Pers,” kata Andina.
Ketua Umum Garda Wanita (Garnita) Malahayati Partai NasDem itu juga mengakui, media di daerah dengan media nasional memang tidak bisa disamakan, terkecuali terkait susunan keredaksian, ia sepakat harus ada Uji Kompetensi untuk wartawan, hal tersebut sangat penting agar wartawan bisa profesional dalam menjalankan kerja jurnalistik.
“Intinya kami setuju dan doakan semoga apa yang menjadi aspirasi jurnalis Kalteng ini didengarkan Dewan Pers dan Komdigi pada saat RDP. Saya juga akan perjuangkan wartawan di Kalteng termasuk di seluruh kabupaten/kota agar mendapat perhatian, jangan di Jakarta ataupun Jawa saja,” harap Anggota DPRD Kalteng dua periode itu.
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Kalteng dua periode itu juga mengatakan, saat ini, Komisi I DPR RI juga sedang mengodok RUU penyiaran, terutama konten-konten yang ada di media sosial (Medsos). Karena menurutnya, saat ini, banyak konten-konten yang ditampilkan masyarakat, yang bahasanya tidak teratur dan tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
“Kami tidak membungkam generasi muda untuk berkreasi di medsos, akan tetapi bagaimana mengatur tata krama bahasa dalam membuat konten,” jelas putri bungsu tokoh masyarakat Kalteng R Atu Narang itu.
Sebagai legislator yang mewakili masyarakat Bumi Tambun Bungai di Parlemen, saat ini Andina juga sedang memperjuangkan agar seluruh daerah di Kalteng bisa terjangkau jaringan telekomunikasi.
Karena kata dia, masih banyak daerah di Bumi Tambun Bungai ini, yang blank spot atau tidak terjangkau jaringan telekomunikasi.
“Karena sampai saat ini, di Kalteng masih banyak blank spot, ini akan terus saya perjuangkan, agar kedepan seluruh wilayah Kalteng bisa teraliri sinyal atau jaringan telekomunikasi, sesuai dengan visi-misi Presiden RI Prabowo Subianto,” pungkasnya. (ist/hns1/red)