PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar kegiatan Kick Off Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati atau Biodiversitas. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Aquarius, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025).
Kepala Bapperida Kalteng Leonard S Ampung menyampaikan, penyusunan dokumen status keanekaragaman hayati ini merupakan langkah awal penting dalam merancang rencana strategis pelestarian lingkungan dan sumber daya alam (SDA) di Kalteng.
“Kalteng memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa, mulai dari hutan tropis, lahan gambut, rawa, hingga berbagai spesies flora dan fauna langka. Karena itu, kita perlu menyusun strategi pelestarian yang jelas, terarah dan berkelanjutan,” ujar Leonard.
Leonard juga menjelaskan, kegiatan itu merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045, yang menetapkan Kalteng sebagai Pusat Konservasi Internasional dan sekaligus Lumbung Pangan Nasional.
“Ini adalah tanggung jawab besar. Kita dituntut menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan peningkatan produktivitas pangan. Penyusunan dokumen ini akan menjadi dasar kebijakan untuk mendukung kedua misi besar tersebut,” jelasnya.
Penyusunan status biodiversitas ini tidak dilakukan sendiri, tetapi melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akademisi, dan para pemangku kepentingan di daerah. Kolaborasi ini dinilai sangat penting agar rencana kerja ke depan dapat berbasis data dan kondisi nyata di lapangan.
Leonard menegaskan, pelestarian keanekaragaman hayati bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
“Apa yang kita mulai hari ini adalah bentuk komitmen bersama untuk menjaga warisan alam Bumi Tambun Bungai. Ini bukan hanya untuk kita saat ini, tetapi juga untuk masa depan anak cucu kita,” pungkasnya. (hns2/red)