PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Kepala Taman Nasional (TN) Sebangau Ruswanto berharap seluruh mitra bisa saling bersinergi serta berperan aktif dalam penanganan kawasan konservasi khususnya hutan.
Hal tersebut tentunya bertujuan agar ekosistem kawasan Konservasi bisa tetap lestari serta memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat, mengingat masih banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup dari kawasan tersebut.
Dijelaskan bahwa saat ini terdapat sejumlah mitra yang berperan aktif dalam pengelolaan ruang konservasi. Diantaranya Borneo Nature Foundation (BNF), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), World Wide Foundation (WWF) Kalimantan Tengah, yang terbagi menjadi beberapa ruang.
“Ruang tersebut atau Seksi 1 meliputi Kota Palangka Raya yang ditangani oleh BNF, kemudian BOSF bergerak di Seksi II meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan yang terkakhir adalah WWF yang bergerak di Seksi III meliputi Kasongan, Kabupaten Katingan,” ucap Ruswanto, saat dikonfirmasi awak media disela kegiatan Workshop dan FGD Mitra TN Sebangau, di Ballroom Kahayan 1 Hotel Bahalap, Jalan RTA Milono, Palangka Raya, Rabu (11/6/2025).
Kendati demikian, terdapat sejumlah mitra lain yang juga berperan aktif dalam membantu TN Sebangau, seperti pihak Akademisi serta pemerintah daerah yang masuk dalam wilayah TN Sebangau yakni Pemkab Katingan, Pulang Pisau (Pulpis) dan Kota Palangka Raya.
“Ada juga Mitra yang sifatnya Volunteri atau tidak terikat dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Namun yang menjadi Mitra kita yang sebenarnya adalah masyarakat baik yang berada di kabupaten Katingan dengan jumlah 23 Desa, kemudian di Kota Palangka Raya dan Pulang Pisau berkisar 7 Desa, dimana Desa tersebut masuk dalam kawasan konservasi TN Sebangau,” pungkasnya. (hns1/red)