KASONGAN,humanusantara.com – Pertumbuhan gagal pada anak di bawah usia lima tahun atau stunting berpengaruh besar terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng) menandai fenomena stunting sebagai salah satu kasus yang patut ditekan.
Ketua TP-PKK Katingan Sumiati Saiful menyebut, kasus stunting patut diperangi dengan meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan kesadaran orang tua memahami kebutuhan gizi anak.
“TP-PKK harus proaktif terlibat memainkan peran strategis dalam menanggulangi kasus stunting. Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” kata Sumiati di Kasongan, Jumat (16/5/2025).
Berbagai upaya yang telah ditempuh TP-PKK Katingan seperti mensosialisasikan kegiatan posyandu massal, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi serta mendorong pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang sehat.
“Ketahanan pangan keluarga juga perlu di tingkatkan untuk menghindari stunting. Karena stunting sendiri berawal dari kemiskinan ekstrem yang melanda suatu daerah dan tingginya inflasi,” pungkasnya. (hns2/red)