KUALA KURUN,humanusantara.com – Rendahnya serapan anggaran pada triwulan I tahun anggaran 2025 menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) Rayaniatie Djangkan.
Dalam pernyataannya, Rayaniatie menyoroti kinerja sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang dinilai belum optimal dalam menjalankan program kerja dan kegiatan pembangunan di daerah.
“Anggaran triwulan I belum terserap secara maksimal, tentu hal ini menunjukkan bahwa beberapa OPD masih belum bekerja dengan baik,” kata Rayaniatie Djangkan kepada awak media, Selasa (13/5/2025).
Menurutnya, rendahnya penyerapan anggaran tidak hanya menjadi indikator lemahnya kinerja administratif, tetapi juga mencerminkan belum adanya keseriusan dalam menjalankan program prioritas daerah yang telah direncanakan.
Ia menegaskan, bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut karena akan berdampak pada tertundanya manfaat pembangunan yang seharusnya dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang sejak awal.
Ia mengingatkan agar pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penyusunan program di atas kertas, tetapi juga menyiapkan strategi implementasi yang jelas dan realistis.
“Perlu adanya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk memperkuat fondasi perencanaan yang matang. Jadikan motivasi besar ini sebagai pemacu kinerja, bukan sekadar formalitas,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa serapan anggaran bukan semata soal administrasi atau belanja, melainkan bagaimana anggaran tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
“Penggunaan anggaran harus dilakukan secara terarah dan proporsional, jangan sampai menguntungkan kelompok atau golongan tertentu saja. APBD adalah milik rakyat dan harus kembali kepada rakyat dalam bentuk pembangunan yang merata dan adil,” tegasnya.
Selain menyoroti serapan anggaran, Rayaniatie juga menyoroti perlunya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dinilai belum maksimal.
Ia mendorong agar Pemkab Gumas melakukan evaluasi menyeluruh terhadap potensi PAD yang belum tergarap.
“Penggalian PAD harus dilakukan secara sungguh-sungguh. Ini penting agar ke depan kita tidak hanya bergantung pada dana transfer pusat, tetapi bisa membiayai program-program strategis dari sumber daya yang kita miliki sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, jika PAD dapat dikelola dengan optimal, maka pemerintah daerah akan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menyusun program yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai sektor.
Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan harapannya agar Kabupaten Gumas dapat terus berkembang menjadi daerah yang maju dan berdaya saing tinggi, dengan pemerintahan yang profesional dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami berharap Gumas ke depan dapat tumbuh menjadi daerah yang berdaya saing, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terjamin secara adil dan merata. DPRD akan terus mengawal agar program pembangunan benar-benar berjalan efektif dan berpihak pada rakyat,” pungkasnya. (hns1/red)