KUALA KURUN,humanusantara.com – Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) Iceu Purnamasari, mengapresiasi dan mendukung langkah tegas yang diambil Kepolisian Resor (Polres) Gumas, dalam upaya memberantas aksi premanisme di wilayah itu.
Menurutnya, tindakan preventif dari aparat kepolisian sangat penting untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat serta menjaga stabilitas keamanan daerah.
Iceu menegaskan, bahwa langkah Polres Gumas untuk melakukan pencegahan dini terhadap praktik-praktik premanisme merupakan tindakan yang tepat dan sejalan dengan harapan masyarakat.
Ia menilai, meskipun Kabupaten Gumas tergolong sebagai daerah yang relatif aman dan kondusif, potensi gangguan keamanan tetap harus diantisipasi secara serius.
“Langkah-langkah yang dilakukan oleh jajaran Polres Gumas sudah sangat tepat. Walaupun kita bersyukur situasi di Gumas relatif aman, tetapi jangan sampai kita lengah. Premanisme bisa muncul kapan saja dan di mana saja, terutama ketika kita mulai mengabaikan potensi ancaman dari kelompok atau individu yang tidak bertanggung jawab,” kata Iceu, kepada wartawan, Kamis (15/5/2025).
Ia mengingatkan, bahwa premanisme tidak hanya meresahkan masyarakat secara psikologis, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan sosial.
Ia menyebut bahwa modus aksi premanisme kini semakin beragam, mulai dari pemerasan terhadap pelaku usaha kecil, pungutan liar di fasilitas umum, hingga tindakan kekerasan yang mengancam keselamatan warga.
“Kita semua tentu tidak ingin melihat masyarakat kita hidup dalam rasa takut. Maka, kehadiran aparat yang sigap dan tegas dalam menangani persoalan seperti ini sangat diperlukan. Apalagi jika pelakunya adalah bagian dari organisasi atau kelompok yang tidak jelas legalitasnya dan hanya mencari keuntungan dari cara-cara yang melanggar hukum,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Ia mengatakan, bahwa partisipasi warga dalam memberikan informasi atau melaporkan tindakan mencurigakan kepada pihak kepolisian akan sangat membantu upaya pencegahan premanisme.
“Keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi juga tanggung jawab kita bersama. Jika ada hal-hal mencurigakan, jangan takut untuk melapor. Masyarakat harus berani bersuara dan tidak memberi ruang bagi aksi-aksi preman yang meresahkan,” ujarnya.
Selain itu, Iceu juga mendorong agar upaya pemberantasan premanisme ini diiringi dengan pendekatan pembinaan terhadap masyarakat, terutama generasi muda.
Menurutnya, pendidikan karakter dan penguatan nilai-nilai sosial yang positif bisa menjadi cara jangka panjang untuk mencegah anak-anak muda terseret dalam dunia premanisme atau tindakan kriminal lainnya.
“Kita juga harus melihat akar masalahnya. Jangan sampai ada anak-anak muda yang tidak mendapat perhatian, tidak punya aktivitas positif, lalu terseret ke dalam pergaulan yang salah. Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan kepolisian, tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan untuk membangun lingkungan yang sehat bagi mereka,” tambahnya.
Dengan sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat, ia berharap Kabupaten Gumas dapat terus menjadi wilayah yang aman, nyaman dan bebas dari ancaman premanisme yang merusak ketertiban umum. (hns1/red)