PALANGKA RAYA,humanusantara.com –Hubungan saling memperkuat antara kepentingan dunia kampus dengan iklim akademik serta kepentingan industri dengan iklim bisnis, harus saling menopang.
Untuk memperkuat kerja sama, khususnya di bidang industr dan riset, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Kalimantan (ITSNUKA), berkunjung ke Wilmar Group.
Belasan penjabat kampus dan dosen ITSNUKA dipimpin Wakil Rektor III yang membidangi kerja sama dan kemahasiswaan melakukan kunjungan industri di PT Mustika Sembuluh, perusahaan besar kelapa sawit dibawah Wilmar Group di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Jajaran ITSNUKA pun sangat mengapresiasi adaptasi teknologi yang dilakukan. Antara lain teknologi pembibitan kultur jaringan yang didukung laboratorium yang sangat memadai, hilirisasi produk perkebunan, penimbangan bobot tandan buah segar (TBS) sawit dalam truk yang tidak lagi manual, karena menggunakan pemrograman.
“Kami kagum dengan kemampuan laboratorium Wilmar Grup ini, yang mampu tembus menjadi salah satu dari 7 lab rujukan di Indonesia. Fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) nya menunjang sekali. Bibit sudah tidak pakai biji lagi, seperti kita ketahui kebanyakan tapi diproduksi melalui rekayasa jaringan skala lab. Bobot TBS sudah tidak bisa dicurangi lagi, begitu truk keluar sudah tahu beratnya, ini karena sudah sistem penimbangan terkomputasi, perkembangan seperti ini harus kita tahu agar bisa menjadi bahan dosen mempersiapkan mahasiswa,” kata Wakil Rektor III M Roziqin, dalam rilisnya kepada humanusantara beberapa waktu lalu.
Dikatakan, menyambungkan antara kemampuan akademik dosen dan mahasiswa dengan kebutuhan dunia industri sangat penting. Agar pembentukan lulusan kampus sudah inlined dengan yang dibutuhkan dunia kerja.
Dengan kata lain adalah link and macth, dimana pasca lulus, mahasiswa sudah kompatibel dan langsung bisa dipakai dunia industri.
Link and match adalah konsep yang mengacu pada pertautan antara dunia pendidikan dan dunia industri, di mana kurikulum pendidikan diselaraskan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Tujuannya adalah agar lulusan memiliki kompetensi yang relevan dan siap untuk terjun ke dunia kerja,” ujarnya.
Pihaknya menargetkan, merajut hubungan yang saling menguntungkan dalam arti pengembangan SDM industri dan riset yang menunjang industri.
“Semoga berbuah kerja sama riset, karena tujuan ITSNUKA kesana selain kunjungan industri adalah penjajakan kerja sama riset para dosen dan magang mahasiswa ke depan,” tuturnya.
Pihaknya juga mengapresiasi komitmen Wilmar Group dalam hal implementasi program tanggungjawab sosial (CSR) dalam bidang Pendidikan, mulai sekolah dasar, menengah, hingga tinggi.
Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan dibawah Wilmar Group juga diapresiasi atas tata kelola perkebunan serta riset-riset yang berkaitan dengan operasional perkebunan yang efisien.
“Setelah melihat langsung tentu sangat mengapresiasi beberapa hal yakni komitmen perusahaan di bidang pendidikan sangat memadai, juga perhatian kepada pendidikan tinggi sebagai bagian program CSR-nya, kemampuan risetnya juga luar biasa karena didukung SDM memadai, Perguruan tinggi saja kalah jauh dengan fasilitasnya. Mungkin nanti kita join riset,” pungkasnya.
Kedatangan rombongan ITSNUKA dikemas dalam kunjungan industri dan kerja sama riset, berlangsung intensif selama dua hari dari 9-10 Mei 2025.
Selain Wakil Rektor, pihak ITSNUKA dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik, dua Ketua Program Studi, Kepala Lembaga Penjamin Mutu, Kepala Lembaga Pengembangan dan Inovasi Pendidikan, Peneliti dan Asisten Peneliti.
Sedangkan dari pihak PT Mustika Sembuluh hadir General Manager Rafizuddin Jailani, dan beberapa pejabat dibawahnya. Rafizuddin saat menyambut ITSNUKA mengaku senang atas kedatangan para akademisi dan menyambut positif inisiatif akademisi untuk melihat langsung ke perusahaan.
Ia berharap ada timbal balik berupa masukan, baik tentang efsiensi industri, tata kelola lingkungan, penelitian, dan lainnya yang masukannya bersifat meningkatkan kinerja perusahaan lebih optimal.
“Kami dari perusahaan sangat antusias dan terbuka untuk bersinergi dengan institusi perguruan tinggi, karena di Wilmar Grup ini penekanannya tidak hanya melulu kejar ekonomi saja tetapi juga kiprah bidang sosial, lingkungan hidup, juga pendidikan. Kehadiran para dosen ITSNUKA memberikan perspektif akademis yang berharga bagi kami, dan kami berkomitmen untuk mendukung upaya pengembangan SDM yang unggul dan kompeten di sektor ini. Semoga ini menjadi awal dari kemitraan berkelanjutan yang dapat memberikan dampak positif,” kata Rafizuddin.
Setelah sesi pertemuan pembuka yang diisi penjabaran apa saja kegiatan industri dari hulu hingga hilir, dipersilakan lanjut kunjungan lapangan. Dosen ITSNUKA diantar untuk mengamati area kerja PT Mustika Sembuluh dipandu para Asisten Manajer, pada tiga unit krusial, Laboratorium EMU R&D, fasilitas Kultur Jaringan (Tissue Culture) yang menjadi kunci penyediaan bibit unggul kelapa sawit, dan Pabrik Kelapa Sawit (POM Mustika Sembuluh 1) untuk melihat langsung proses produksi mulai dari TBS sawit. (ist/hns1/red)