PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Serangan buaya terhadap warga di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), mendapat perhatian serius dari Wakil Bupati Kotim Irawati.
Kepada wartawan, Minggu (6/4/2025), Irawati meminta kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman serangan buaya.
Pasalnya kasus kejadian warga diserang buaya akhir-akhir ini terjadi peningkatan.
“Kami atas nama Pemkab Kotim mengingatkan, agar sementara waktu warga tidak melakukan aktivitas di sungai seperti mandi, mencuci atau buang hajat. Karena saat ini ancaman serangan buaya sedang meningkat,” kata Irawati.
Wakil Bupati Kotim dua periode itu juga mengatakan, saat ini merupakan musim kawin buaya, sehingga hewan buas tersebut menjadi lebih agresif dan rawan menyerang.
Mantan Anggota DPRD Kalteng itu juga menyarankan, agar masyarakat mandi menggunakan timba atau ember, bukan turun langsung ke sungai.
“Kalau tidak ada fasilitas di dalam rumah, setidaknya perhatikan kanan kiri sebelum ke pinggiran sungai,” harapnya.
Dikatakan, musim seperti saat ini buaya sedang aktif mencari mangsa, mereka tidak bisa membedakan apakah itu manusia atau bukan.
“Waktu saya ikut memantau pencarian korban yang disambar buaya, saya melihat sendiri tidak hanya satu, tapi tiga ekor buaya muncul di lokasi kejadian tersebut,” ungkap adik kandung dari mantan Bupati Kotim dua periode H Supan Hadi tersebut.
Ia juga menegaskan, agar masyarakat tidak mempercayai mitos-mitos seputar buaya yang dapat membuat lengah.
“Buaya adalah hewan liar yang bisa menyerang kapan saja jika merasa terancam atau lapar. Keselamatan adalah yang utama. Jangan abaikan imbauan ini demi mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, ia terjun langsung ikut memantau pencarian Sani (35), korban serangan buaya.
Korban dilaporkan hilang setelah mendapat serangan buaya saat sedang mandi di Sungai Mentaya, Desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut pada Jumat 4 April 2025 sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban ditemukan tak bernyawa Sabtu 5 April 2025, sekitar pukul 14.20 WIB oleh Tim SAR Gabungan. (hns1/red)