PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Banjir yang melanda Kabupaten Katingan dalam beberapa hari terakhir merendam ribuan rumah masyarakat. Banjir disebabkan tingginya intensitas hujan yang tinggi di wilayah.
Banjir awal, melanda di wilayah hulu Katingan, di Kecamatan Kecamatan Bukit Raya, kemudian turun ke Katingan Hulu, berlanjut ke Kecamatan Marikit dan Kecamatan Sanaman Mantikei.
“Yang terbaru banjir terjadi di beberapa desa di Kecamatan Katingan Tengah,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan Markus, kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).
Dikatakan, banjir terjadi karena curah hujan, di wilayah hulu Katingan selama dua hingga tiga hari ini cukup tinggi.
“Banjir yang terjadi di lima wilayah Kecamatan bagian hulu Katingan ini sudah kami laporkan langsung kepada Bupati Katingan Saiful. Namun beliau meminta agar dikoordinasikan ke masing-masing Camatnya,” ungkapnya.
Dari lima Kecamatan yang dilanda banjir tersebut, terjadi pada desa-desa yang terletak di dataran rendah, yang terdapat perumahan penduduk.
Sementara peningkatan debit airnya diperkirakan antara 50 centimeter hingga 150 centimeter di atas tanah/ruas jalan.
Sesuai dengan laporan dari masing-masing Camat di wilayah hulu Katingan, rumah yang terdampak banjir lebih dari 1.000 unit rumah.
“Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun yang lalu, banjir di wilayah hulu ini penurunan debit airnya bervariasi, tergantung ketinggian datarannya. Ada yang hanya dua hingga tiga hari,” jelasnya.
Debit air yang bertahan cukup lama terjadi di Kecamatan Katingan tengah, seperti di Desa Samba Bakumpai dan Desa Samba Kahayan, dengan kisaran antara tiga hari hingga lima hari.
Terpisah, Camat Katingan Tengah Purwoko mengungkapkan, banjir di wilayahnya disebabkan meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan dan Sungai Samba, yang dimulai sejak Rabu pagi (5/3).
Di wilayah Kecamatan Katingan yang dilanda banjir saat ini terdiri beberapa desa. Salah satunya Desa Samba Bakumpai, dengan debit air antara 20-100 centimeter dari permukaan tanah.
Adapun rumah-rumah penduduk di Desa Samba Bakumpai yang terdampak banjir tersebut, 25 rumah di RT 1, 36 rumah di RT 2, 35 rumah di RT 3, 40 rumah di RT 4, 20 rumah di RT 5, 40 rumah di RT 6, 43 rumah di RT 7, 25 rumah di RT 8 dan 15 rumah di RT 9.
“Dari 281 rumah penduduk di desa tersebut, dihuni 728 jiwa dari 362 Kepala Keluarga (KK),” kata Purwoko.
Selain perumahan penduduk, banjir juga menggenangi fasilitas umum, seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Samba Bakumpai, Madrasyah Aliyah (MA) Ashalihin, TK Tunas Harapan, TPA Al Iman, TK PGRI, kantor Desa Samba Bakumpai, Pustu, Polindes dan Masjid Jami As Shalihin.
Selanjutnya, untuk desa di Samba Danum, banjir dengan debit air antara 15-30 centimeter dari permukaan tanah.
Sementara rumah yang terdampak banjir berjumlah sekitar 9 rumah, terdiri dari 31 jiwa dari 21 KK.
“Disamping itu, ada pula fasilitas lainnya, seperti SDN 4 samba Danum dan asar Dayak Tumbang Samba,” ungkapnya.
Kemudian banjir juga melanda Desa Samba Kahayan, Rantau Asem, Telok dan Desa Batu Badinding.
“Disamping intensitas hujan di wilayah Kecamatan Katingan Tengah dalam beberapa hari ini cukup tinggi, juga disebabkan dataran di desa-desa tersebut agak rendah,” tuturnya.
Langkah-langkah yang telah diambil saat ini, pihak Kecamatan sudah melakukan koordinasi dengan Koramil 1019-04 Katingan Tengah, masing-masing Kepala Desa yang wilayahnya terdampak banjir, melaksanakan pengecekan langsung ke lapangan.
“Tujuannya untuk mengantisipasi banjir susulan dan mengimbau serta memberikan edukasi kepada masyarakat setempat,” pungkasnya. (hns1/red)