10.476 Warga Terdampak Banjir di Kalteng

PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Banjir yang merendam 6 kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) selama Januari 2025, berdampak terhadap 10.476 jiwa. Banjir yang terjadi tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Bumi Tambun Bungai.

Dari data yang dicatat Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng, periode Januari 2025, tercatat sebanyak enam kabupaten di provinsi itu terdampak banjir.

“Enam kabupaten, meliputi Murung Raya (Mura), Gunung Mas (Gumas), Kapuas, Barito Selatan (Barsel), Pulang Pisau (Pulpis), dan Kotawaringin Timur (Kotim),” kata Kepala Pelaksana (Kalaksana) BPBPK Kalteng Ahmad Toyib, Kamis (30/1/2025).

Dikatakan, banjir yang terjadi di enam kabupaten tersebut, berdampak pada delapan kecamatan, 18 desa atau kelurahan meliputi 4.221 kepala keluarga atau 10.476 jiwa.

Dijabarkan, untuk Kabupaten Mura, Gumas, Pulpis dan Kotim kondisinya sudah surut, sedangkan Kapuas dan Barsel masih belum.

Ahmad juga menyampaikan berdasarkan laporan yang ia terima, per 29 Januari 2025, banjir masih merendam beberapa wilayah di Kapuas dan Barsel, yang berdampak pada dua kecamatan, tujuh desa atau kelurahan, meliputi 3.824 kepala keluarga atau 9.543 jiwa.

“Desa Mahajandau dan Desa Sungai Jaya, Kecamatan Dusun Hilir, Barsel masih terendam banjir. Sedangkan di Kapuas, banjir terjadi di Desa Barunang, Karukus, Bajuh, Pujon dan Marapit Kecamatan Kapuas Tengah,” ujarnya.

Tinggi muka air di Kecamatan Dusun Hilir, Barsel berkisar 20-35 sentimeter, membuat 2.661 jiwa terdampak banjir.

Di Kecamatan Kapuas Tengah lebih parah, tinggi muka air bahkan sempat mencapai 3 meter di Desa Barunang meski sekarang mulai mengalami penurunan debit air. BPB-PK Kalteng mencatat, setidaknya 2.999 kepala keluarga dan 6.882 jiwa serta 5 kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat banjir.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPB-PK Kalteng Alpius Patanan mengatakan, banjir di Kapuas meluas ke desa-desa di bawah Barunang seperti Desa Bajuh, Karukus, Tapen, Pujon dan Marapit dengan tinggi muka air 50-120 sentimeter. Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat debit air terus meningkat.

“Desa terdampak banjir di Kapuas bertambah karena banjirnya turun ke bawah,” ujarnya.

Banjir masih berpotensi meluas ke wilayah lain mengingat BMKG memprakirakan hujan bakal mengguyur Kalteng wilayah utara. Meskit begitu, intensitas hujan cenderung menurun diprediksi mulai Minggu 1 Februari 2025.

“Berdasarkan analisis terbaru model cuaca, wilayah Kalteng, termasuk Palangka Raya, masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga 31 Januari 2025,” ucap Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Cindy Arnelta Putri, Kamis (30/1/2025).

Cindy juga mengatakan, pada Sabtu, 1 Februari 2025, potensi hujan masih terjadi, namun diperkirakan hanya di Kabupaten Mura, Barito Utara (Barut), Barsel, Barito Timur (Bartim) dan Kabupaten Kapuas Bagian Utara.

“Setelah tanggal 1 Februari 2025, kondisi atmosfer diprediksi berangsur stabil, dengan tren pengurangan intensitas hujan,” demikian kata Cindy. (/hns1/red)

Comments (0)
Add Comment