PALANGKA RAYA,humanusantara.com – Seorang pria berinisal RA, mengadu ke Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kedatanganya, diterima Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng Ipda H Shamsudin. Ia mengungkapkan, ia menerima pesan ancaman via pesan WhatsApp, ancaman itu tidak hanya ditujukan kepada dirinya, melainkan terhadap seluruh keluarganya.
Diungkapkanya, sebelumnya pelaku mengirim pesan Whatsapp, dengan bertanya dimana keberadaan korban, setelah mengetahui keberadaannya, pelaku langsung menyebutkan, bahwa korban memiliki hutang.
Namun, korban tidak merasa mempunyai hutang kepada orang lain, korban berinisiatif menantang balik pelaku agar bertemu di bundaran besar, setibanya di sana pelaku tidak berani menghampiri korban.
Setelah berdebat panjang, pelaku dan korban sepakat untuk sama-sama saling melaporkan ke Polres Palangka Raya, namun kembali si pelaku tidak mau mendatangi korban di Polres, setelah itu korban mengadukan kejadian pengancaman itu ke SPKT polresta.
“Aku sudah di Polres kamu dimana,” sambil menunjukan foto sedang berada di Polres.
Korban mengaku diancam melalui pesan WhatsApp, bahwa pelaku ingin dibunuh, serta pelaku juga mengancam ingin membunuh keluarganya.
“Kalo kamu tidak bayar kubunuh kau, sama keluargamu juga akan kubunuh,” ungkap RA.
Merasa diri dan keluarganya terancam, korban kemudian berinisiatif menghubungi Ipda H Shamsudin atau yang akrab dipanggil Cak Sam, untuk diberikan arahan serta melacak nomor telepon pelaku pengancaman tersebut.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji melalui Ketua Tim Virtual Police Cak Sam mengatakan, jika pelaku masih menghubungi, diblokir saja nomor handphonenya, pasalnya modus penipuan seringkali menggunakan modus yang sama.
“Itu sebenarnya orang iseng saja, ada orang iseng tapi dia kepancing menggunakan kata-kata yang tidak baik tapi dia balas dengan kata-kata yang tidak baik juga, padahal itu orang iseng aja dan nomornya bukan nomor wilayah Kalteng, nomornya sudah kita cek, memang bukan nomor area sini tapi daerah Sumatera kayanya,” ungkap Cak Sam.
Cak Sam juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat Palangka Raya supaya tidak menelan mentah-mentah aksi pengancaman, karena biasanya pelaku sengaja dengan menanyakan keberadaan korbannya.
“Ketika ada masalah tidak jelas siapa yang telepon, sebaiknya harus konsultasi, harus lapor ke Polisi, sehingga tidak terjebak penipuan, pengancaman dan lainnya,” harapnya. (hns1/red)